Rabu, 10 Agustus 2016

•~Bertemu Bidadari Surga~•

Siang Itu Cuaca Sang Mentari Terik Menyengat Sekujur Tubuhku.
Aku Hanya Bisa Terbaring Lemah Di Tempat Tidur, Badanku Melemah. sekujur Tubuhku Terasa Sakit, Tiba" Handphone Ku Berdering. "Ternyata panggilan tersebut Berasal dari sobat karibku , ia menyuruhku Untuk Datang Ke Tempat Biasa Kami Berkumpul bersama Teman-Teman untuk Bercengkrama & Saling Bercanda"
Aku pun Segera Berangkat Menuju Tempat tersebut . Namun Hal Yang Paling Menarik perhatian Mataku Adalah Kepada Seorang Wanita Yang Ku kenal Hanya Dari Telefon Genggam Kini berada tidak jauh dariku. Sontak aku Terus Mendekatinya & bersalaman Dengannya.  Jujur saja Hatiku pada Saat Itu Berbunga2 Bagaimana Tidak? Wanita Yang Selama Ini Selalu Ku kenal hanya Lewat Hndphone Kini Berada di sampingku. 
Ingin Rasanya Mengenalnya Lebih Jauh Lagi . Namun Kondisi Badanku Yang sedang tidak Sehat Tidak memungkinkan Diriku Untuk Mengajaknya Ke Sebuah Rumah Makan sekedar untuk Mengobrol & Melepaskan Semua Kerinduanku Pada Wanita Itu.
 Namun Semua tidak Berjalan Sesuai Keinginan . Pertemuan Kami Biasa Saja. Dengan Tidak Sengaja Aku Berjumpa Dengannya Menatap Langsung Wajahnya. 
Berjilbab Dan Mengenakan Pakaian Bergaris2 Namun Aku Bisa Melihat Kesholehan Terpancar Dari wajah Polosnya Itu. Singkat Pertemuanku Dengannya Membuat Aku Tak Bisa Berkata Apa Lagi. yang Terlintas Dalam Benakku hanyalah "Aku Ingin Memilikinya secara Halal & Menjadikannya Makmum Yang Akan Berdiri 1 Shaff Di belakangku Dalam Menjalankan Segala perintah Allah Subhana Wa ta Ala,
Namun Yang Terjadi Tidak Demikian.  Esok Harinya Dia Datang Bersama Temannya Yang merupakan Adik Angkatku , Malam Itu Ia Menginap Di Sana Bersama Kami. Terbayang Jelas Dalam Benakku Rasa Iba & Kasihan Padanya. bagaimana Tidak ? Kamar yang Akan Kmi Tempati Untuk menginap Terlalu Banyak Laki2 yang merupakan Teman ku Sendiri. Lalu di manakah dia akan Tidur,? Aku Bingung & Merasa Serba salah. Pada Waktu Bersamaan Aku kembali Di kejutkan oleh Pribadi Dirinya Yang sangat Sederhana . Ia Mampu & Mau Tidur di Ruangan Terbuka Di tingkat 5 Sebuah Bangunan Yang Belum Selesai di kerjakan. Hanya Beralaskan Tikar Lusuh Ia Tak Menghiraukan Apa Pun Kondisi Pada Saat Itu. hatiku Menangis Antara Takjub/terharu & Gembira. selepas Makan Makanan yang sempat Kami Beli sebelum Ke Pulang Ia Mengantuk . Aku menyuruhnya Agar Segera Tidur. Ia Pun Segera Membaringkan Badannya di atas tikar lusuh itu. Ingin rasanya Aku Memeluknya Meminta maaf padanya karena Tak Bisa Memberikan Fasilitas yabg Pantas Untuk ia beristirahat. Namun itu tak ku lakukan. "aku hanya Bisa Berkata Padanya. " maafin abang Ya Dek"
(Ia menjawab)"Maaf Kenapa Bang"?
(Akupun Berkatanya Padanya)"Maafin abg. adk Tidur di tempat seperti Ini & abg Tak Bisa Berbuat Apa2 Dek"
(Ia kembali Menjawab)"Gapapa Kok Bang"
Semakin Kuat Rasa Sayangku Setelah Mendengar Jawaban Dari Bibirnya Itu.
Seorang Wanita Cantik Sholehah Namun Sederhana Telah membuka Pintu Hatiku Setelah 2 Tahun Terkunci Oleh siapapun.
Tidak sampai 1 jam ia telah Tertidur Pulas Di Sampingku. Dalam Kegelapanya Malam & Bisingnya Bunyi petasan . Ramainya Lelaki Bangladesh Ia Tertidur. ku Tatap Wajah Polosnya itu. Ingin Rasanya Aku mengecup Keningnya Membelai Rambutnya. Namun Itu semua Tak Ku Lakukan. karna Aku Sadar Wanita yang sedang tertidur Pulas Di hadapanku. merupakan Wanita Suci . Aku Tak Ingin Membuatnya Marah. Aku hanya ingin Ia Merasa Nyaman di sampingku. Dan berharap ia Membukakan Hatinya Untukku. Beberapa Menit kemudia Mataku Mulai Mengantuk. Aku ingin Istirahat lagipula Kondisi badanku Belum Terlalu Sehat. namun Bagaimana aku Bisa Tertidur Di sampingnya. aku Takut Tersentuh Tubuhnya Ketika aku tertidur Nanti. Aku takut ada Lelaki Lain Yang memandangnya Dengab Pandangan Tak Senonoh. Ku putuskan untuk menjaganya Malam Itu Tanpa Sedikitpun kuhiraukan Kondisi Badanku. Dinginnya Angin Malam Itu membuatnya Gelisah. Aku pun membuka Jaketku Dan menyelimuti Tubuhnya Yang terbuka Di bagian Perut. Namun Bagian Telapak Kakinya tidak Tertutup membuatnya Masih tetap Kedinginan. Lantas Aku langsung Membuka Bajuku . Dan menyelimuti Kakinya . Ia tertidur pulas tanpa Gelisah Lagi.
 Semakin Malam Semakin Dingin Ku rasakan. Posisiku yang sedang sakit. Tanpa mengenakan Baju Membuat Angin Malam Menembus Tulang2 Rusukku . Namun aku tak perduli. karna aaku lbih Rela Mati Daripada Melihatnya Di sentuh oleh laki2 Lain jika Aku tertidur
Keesokan Paginya Ia terbangun Dan mendapati aaku sedang dduk di sampingnya Tanpa mengenakan Baju. 
  Ia memarahiku Dan bertanya mengapa aku tidak mengenakan Baju. Aku langsung mengenakan bajuku. Selang beberapa Menit kami berempat Turun ke kamar .
 Namun Aku Di tinggalkan begitu saja Ketika Beberapa Jam kemudian Dia pulang dengan temannya Tanpa Pamit Denganku. Aku Sedikit Kecewa Namun Hanya Bisa Diam. dan Tak Mampu Berbuat apa2 Karna Aku Tidak Sadar Bahwa Memang Tak Di Inginkan :(






Tidak ada komentar:

Posting Komentar